Cara kau menyintaiku,
Bagai mentari yang tidak pernah jemu memancarkan sinar kebahagiaan.
Cara kau menyintaiku,
Bagai embun pagi yang dingin terasa hingga ke pangkal tulang
Cara kau menyintaiku,
Bagai kepulan awan yang setia memberikan perlindungan.
Terima kasih atas cintamu
Terima kasih atas setiamu,
Terima kasih atas perlindunganmu
Sungguh bagaimana pun cinta itu,
Kalau ditakdirkan perpisahan,
Itulah suratan.
Sungguh bagaimana pun setia itu,
Kalau digoncang ribut taufan,
Pastikan juga pincang
Sungguh bagaimana pun perlindungan itu,
Kalau hilang punca impian,
Berlari ia tanpa dirancang.
Walau apa pun cerita cinta,
Cerita cintaku hanyalah satu lukisan,
secebis lakaran, setitik warna
bukanlah segalanya
Ana Pena
kamar 114 kb
Bagai mentari yang tidak pernah jemu memancarkan sinar kebahagiaan.
Cara kau menyintaiku,
Bagai embun pagi yang dingin terasa hingga ke pangkal tulang
Cara kau menyintaiku,
Bagai kepulan awan yang setia memberikan perlindungan.
Terima kasih atas cintamu
Terima kasih atas setiamu,
Terima kasih atas perlindunganmu
Sungguh bagaimana pun cinta itu,
Kalau ditakdirkan perpisahan,
Itulah suratan.
Sungguh bagaimana pun setia itu,
Kalau digoncang ribut taufan,
Pastikan juga pincang
Sungguh bagaimana pun perlindungan itu,
Kalau hilang punca impian,
Berlari ia tanpa dirancang.
Walau apa pun cerita cinta,
Cerita cintaku hanyalah satu lukisan,
secebis lakaran, setitik warna
bukanlah segalanya
Ana Pena
kamar 114 kb
0 ulasan:
Catat Ulasan